Setiap kali saya masuk suatu perusahaan, saya selalu menemukan 80% dari karyawan adalah karyawan yang siap berubah, tergantung dari leadernya. 10% yang susah untuk diajak berubah dan 10% - nya adalah banditos. Para banditos ini sayangnya adalah para bossnya. Begitu kata manager satu trilyun, dalam kelas leadership in crisis-nya .
Minggu ini saya bertemu kembali dengan seorang insinyur yang berhasil meningkatkan keahliannya menjadi arsitek dan juga pemilik hotel yang sangat unik dengan konsep people, planet, profit, partnership dan peace. Beliau selalu memiliki visi yang luar biasa dalam membangun bisnisnya. Pada saat unit bisnisnya sudah dibuka, masalahnya adalah untuk menemukan manager yang mengerti konsep bisnisnya.
Hasil penelitian thesis saya Komparasi Strategi Komunikasi CSR antara Hotel Multi-nasional dan Hotel Independen di Indonesia menunjukkan bahwa hotel-hotel yang memiliki program atau/dan strategi komunikasi CSR yang baik karena top management-nya atau pemimpinnya peduli dan sangat mengerti arti CSR.
Dalam kepemimpinan Ahok sebagai gubernur DKI Jakarta, beliau selalu mengganti para kepala dinas atau pimpinan organisasi di pemerintahannya jika ada program yang tidak berjalan dengan baik.
Akhirnya segala sesuatunya memang datang dari pucuk pimpinan. Jika pimpinannya tidak visioner, wajar jika organisasinya menjadi organisasi yang mediocre. Tetapi jika pimpinannya seperti Nadiem Makarim pendiri Gojek, wajar jika bisnisnya bisa membuat impact yang luar biasa di Indonesia.
Sekarang, jika anda adalah direktur, manager atau pemimpin tertinggi di organisasi Anda dan organisasi Anda jalan di tempat atau Anda cukup puas menjalankan bisnis as usual, di jaman yang segala sesuatunya bergerak dengan cepat ini, kira-kira akan bertahan berapa lama bisnis Anda tersebut?
Memimpin adalah mengelola manusia. Mengelola manusia perlu passion. Manager satu trilyun, pemilik hotel yang visioner, Nadiem Makarim dan Ahok semua punya passion. Jika mereka memiliki visi yang luar biasa tetapi para manager mereka tidak bisa membangun team-nya untuk mendukung dan merealisasikan visi bisnis mereka dan bahkan menolak untuk melakukan perubahan, apakah mereka harus mempertahankan para manager tersebut?
Menurut saya pengalaman untuk memimpin itu penting, tetapi jika hanya memiliki pengalaman, tidak memiliki passion dan tidak mengembangkannya sesuai dengan situasi dan tuntutan bisnis saat ini, ya bisa berakhir menjadi 10% banditos-nya perusahaan. (ade noerwenda)
kalau ingin mengetahui apakah kami kami ini yang ingin butuh pekerjaan itu adalah orang yg punya gairah dan semangat untuk berkembang, untuk berubah, untuk mendedikasikan diri buat perusahaan atau apakah kami ini golongan bandit bandit perusahaan..?? itu terlihat bukan dari fisik atau selembar ijazah dan cv..
BalasHapusOrang yang memiliki passion automatically memiliki kemauan, antusias yang tinggi untuk melakukan perubahan baik untuk dirinya sendiri maupun untuk lingkungannya. Apapun bisa dilakukan oleh seorang yang memiliki passion. Orang dengan kompetensi biasa saja tetapi punya passion bisa mengalahkan orang yang memiliki kompetensi hebat tetapi tidak memiliki passion untuk melakukan perubahan.
BalasHapus...
Keep Writing, keep inspire Ibu Ade.